Powered by Blogger.

Wednesday, August 16, 2017

LINE ARRAY SYSTEM



Line array system banyak sekali dipakai oleh sound rental company karena 2 keuntungan utama yang dapat dipetik dari sebuah line array:
  • Mempunyai coverage angle yang spesifik, jadi suara dapat diarahkan dan diprediksi dengan lebih baik.
  • Pada jarak tertentu, suara tidak mengikuti hukum “inverse square law”, yg biasanya adalah pengurangan sebanyak 6 desibel setiap jarak dikalikan dua.
Line array, sekali lagi pada batas jarak tertentu, hanya akan berkurang sebanyak 3 desibel per doubling of the distance. Karena banyak dipakai di event2 komersial, maka ada anggapan bahwa line array adalah sistem speaker terbaik yang dapat diaplikasikan dimana saja dan kapan saja.

Untuk sebuah sistem supaya dapat  dikategorikan sebagai sebuah line array, bukan bergantung dengan bentuknya saja yang memanjang. Tetapi ada hukum2 yang harus dipatuhi. Banyak pabrikan line array yang karena trend pasar, mengeluarkan line array asal asalan

Untuk sebuah sound system supaya dapat bekerja dengan baik di sebuah ruangan, banyak hal2 yang harus diperhatikan sebelum menentukan sistem speaker mana yang cocok (system design principle). Ada 2 buah system loudspeaker: line array system dan apa yang biasa disebut Point and source system.

Bentuk ruangan sangat menentukan system mana yang cocok. Contohnya adalah: Line array mempunyai horizontal coverage yang fixed, jadi agak kurang cocok kalau misalkan ruangan itu melebar. Jika ruangan mempunyai panjang yang pendek , akan terjadi reflection yang cukup dominan kearah panggung.

Banyak saya melihat implementasi line array yg salah dimana utk sebuah ruangan yang melebar, line array di tempatkan di extreme kiri dan kanan. Ini kebanyakan dikarenakan orang-orang tidak memahami limitasi, atau keuntungan line array tersebut dan masih mengacu kepada system conventional  point and source. Kalau line array ditempatkan di extreme kiri kanan, yang terjadi adalah lubang di tengah-tengah dimana coverage tidak menjadi rata.

Line array yang benar pengimplementasiannya, akan memberikan berbagai keuntungan yang bermanfaat. Tetapi, tetap harus mendahulukan faktor2 akustik yg mendukung. Seperti yang saya sebutkan diatas: Slap back kearah panggung adalah masalah yang sangat umum untuk system line array. Jadi harus disiapkan akustik treatment untuk phenomena ini.

Line array adalah soal pattern control, dan untuk mendapatkan tight pattern control dibutuhkan height atau panjang vertical line. Jadi semakin panjang line array tersebut, semakin tight pattern control yang didapatkan. Makanya pabrikan line array selalu merekomendasikan bahwa line array yg benar implementasinya adalah line array yang paling sedikit mempunyai panjang/ height minimal 4 box. Line array yang benar2 line array, kadang harganya juga mahal

Saya tidak pro maupun kontra dalam masalah line array. Yang mau saya tekankan adalah, semoga interior designer mengerti system principle dasar yang perlu dijalani sebelum menentukan sistem speaker mana yang paling cocok untuk venue tersebut. Setiap system mempunyai kelemahan dan juga kelebihan.

Kalau masalah out of date, loudspeaker adalah merupakan teknologi lama. Sampai sekarang, sangat sedikit perubahan yang terjadi untuk sebuah sound system. Line array pun bukan merupakan sebuah teknologi baru, hanya karena trend saja sekarang menjadi seperti ini. Yang bisa menjadi out of date adalah antara teknologi analog dan teknologi digital untuk misalkan perangkat mixer. Sudah bukan rahasia lagi bahwa, mixer akan semakin digital.

Masalah bagus atau tidak, itu juga sangat subjektif. Tapi memang suara bagus itu sangat bergantung dengan pengalaman, pengetahuan, dan pengimplementasian yang benar.




PRINSIP DASAR SOUND REINFORCEMENT

Prinsip Dasar
Sound reinforcement adalah sederetan peralatan yang ditata sedemikian rupa untuk penguatan suara atau musik untuk didengarkan oleh banyak orang. Prinsip dasarnya selalu sama. Mulai dari system yang sederhana sampai yang paling rumit seperti :
  1. Suara ditangkap oleh microphone dari sumbernya.
  2. Microphone merubah suara tadi menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer.
  3. Mixer menerima signal suara dan musik tadi melalui setiap kanalnya kemudian me-mix (mencampur dan menseimbangkan) untuk dikirimkan lagi melalui kabel ke rangkaian power amplifier.
  4. Power amplifier merubah signal menjadi energi listrik dan mengirimkannya ke loudspeaker
  5. Loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis dari konus speaker yang kemudian menggetarkan udara dan menjadi suara.
  6. Audiens mendengarkan suara tersebut.
Ini juga berlaku untuk system audio rumah, tape deck atau CD player sebagai sumber suara, dan pre amp (dalam system live digantikan mixer), umumnya terdapat dalam satu badan dengan power amplifiernya (integrated amlifier).
Dalam system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut powe mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapapun besar dan rumitnya sebuah system, tetap akan berada pada prinsip diatas tadi seperti yang terlihat pada gambar A.
Dalam system yang lebih besar akan terdapat beberapa peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar B,
terlihat system yang lebih kompleks. Dan ini adalah yang biasa diterapkan bagi kafe, pub, bar, atau club yang menampilkan musik live dan ber-area tidak terlalu luas.
Dalam system ini ada beberapa prinsip lagi yang sebaiknya diperhatikan seperti :
  1. Posisi mixing console sebaiknya berada pada posisi pendengar, agar apa yang didengar oleh penata suara adalah apa yang didengar oleh audiens. Denga kata lain mixer tidak berada di samping atau di belakang panggung.
  2. Semua microphone dan alat musik dikirim ke mixer melalui kabel snake.
  3. Mixer atau mixing console pada system ini lebih lengkap dari system yang sederhana sebelumnya, karena memiliki lebih banyak pengaturan walaupun dengan prinsip kerja yang sama. Hanya saja dilengkapi fasilitas seperti equalizer yang semi parameric, dengan 3 band (low, mid, hi) atau 4 band (low, lo-mid, hi-mid, hi). Terdapat juga auxiliary send yang difungsikan untuk mengirim signal ke system monitor dan/ ke effect system. Pada auxiliary terdapat switch untuk aux pre/post. Auxiliary pre adalah untuk menirim signal yang terlepas dari pengaruh fader dan eq kanal yang biasa digunakan untuk mengirim signal ke monitor, sedang auxiliary post adalah sebaliknya yakni mengirim signal yang dikirim mengikuti pengaruh dari fader dan equalizer dari kanal dan biasa untuk mengirim signal ke perangkat effect.
  4. Signal keluaran dari mixer dikirim ke crossover melewati equalizer. Pada equalizer inilah penata suara melakukan pen-settingan untuk mengatasi kendala akustik ruang, feedback atau kendala lainnya yang mengganggu.
  5. Crossover berfungsi untuk memilah frekuensi yang akan dikirim ke power amplifier untuk menggerakkan loudspeaker dengan tnggapan frekuensi tertentu. Karena system speaker utamanaya tidak jarang yang terpisah antara speaker untuk menghandle frekuensi rendah (sub woofer) dan speaker untuk full range (gambar C)
Tipical system untuk Touring
Berikutnya adalah system untuk touring yang lebih besar dan kompleks. Seperti yang dipergunakan untuk konser-konser besar dengan area yang lebih luas. Pada system ini peralatan yang digunakan sangat banyak, dan selalu dengan crossover aktif yang tidak jarang juga digantikan oleh controller digital yang didalamnya telah terdapat crossover, limiter, parametric eq, dll. Juga selalu menggunakan mixer monitor yang sama sekali terpisah dari mixer utama, lebih difungsikan untuk mengirim signal ke rangkaian effect yang tidak sedikit jumlahnya.
Namun seberapapun rumitnya prinsip touring ini, tetap tidak terlalu jauh berbeda dengan prinsip tata suara sebelumnya sehingga tidak terlalu sulit juga untuk dipahami. Hanya saja pada system ini terdapat beberapa lagi penjlasan tambahan seperti :
  1. Mixer selalu lebih besar dan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap, paling sedikit terdiri dari 24 kanal atau bahkan sampai 40. dan bukan tidak mungkin menggunakan lebih dari 1 mixer. Ini sering terjadi bila yang tampil lebih dari 1 grup musik yang settingan kanalnya tidak ingin terganggu oleh setting kelompok lain yang kebetulan tampil satu panggung.
  2. System monitor dioperasikan oleh monitor engineer dengan menggunakan mixer monitor sendiri dan terlepas sama sekali dari mixer utama.
  3. Dalam rack peralatannya terdapat paling sedikit 2 buah EQ mono atau sebuah dual EQ (karena selalu main dalam stereo), kemudian beberapa compressor, limiter, noise gate, aural exciter, multiple delay, reverb, dll. Sekian banyak peralatan tersebut difungsikan untuk menghasilkan suara yang diinginkan dan meredam suara-suara yang tidak diinginkan.
  4. Mixer untuk system monitor panggung terdiri dari 6 output kadang bahkan sampai 16 output, dan mengirim signal tadi secara tepisah ke masing-masing monitor untuk si pemusik atau penyanyi seperti yang mereka inginkan.
  5. Dibutuhkan sangat banyak kabel, power amlifier dan daya listrik yang sangat besar untuk menggerakkan sekian banyak loudspeaker yang mungkin saja main dalam 3way, 4way atau bahkan sampai 5way.
Seperti yang telah dilihat bersama, banyak persamaan dari mulai system yang paling sederhana samapi system yang paling rumit sekalipun, hanya rack peralatannya saja yang mengalami perbedaan, namun tetap saja dalam prinsip yang sama. Mixer tetap saja sama apakah 4kanal atau 40kanal.





SUMBER : https://mahanadasound.wordpress.com/tag/sound-system-2/

Monday, July 3, 2017

Perhitungan Amplifier Daya Satuan PMPO Vs RMS

Apa bedanya satuan daya PMPO dengan RMS pada amplifier?
Jelas beda, dilihat dari singkatanya saja sudah jauh berbeda. PMPO memiliki kepanjangan Peak Music Power Output atau jika diartikan PMPO adalah daya "puncak" yang dihasilkan oleh amplifier. Sedangkan RMS sendiri memiliki kepanjangan Root Mean Square yang artinya daya "rata-rata" (efektif) dari sebuah power amplifier.
rumus-pmpo-rms
Untuk memahami supaya lebih jelas, mari kita simak contoh perhitungan daya amplifier menggunakan satuan PMPO dan RMS, manakah yang menunjukan lebih besar hasil akhirnya?
  • Diketahui, tegangan output sebuah amplifier menuju speaker terukur 40 Vpp (diukur menggunakan Osciloscope). Speaker yang dipasang memiliki impedansi 8 ohm. Berapa daya yang dihasilkan oleh amplifier?


Rumus Osiloskop


  • Menghitung Periode
T= Div H x Time/ Div

  • Menghitung Frekuensi
F= 1/T

  • Menghitung tegangan puncak-puncak
Vpp= Div V x Volt/Div

  • Menghitung tegangan efektif
Veff = Vpp/1,414
Veff = Vmax x0,707

  • Tegangan maksimal
Vmax = Vpp/2

  • Arus maksimum
Imax = Veff/ 1.414

  • Arus Efektif

Ieff= Imax/1.414







*Rumus menghitung daya adalah V2/R ( V kuadrat / R )

Satuan RMS

Untuk menghitung daya dengan satuan RMS maka harus dicari dulu tegangan efektifnya menggunakan rumus :

Veff = Tegangan Effektif
Vpp = Tegangan Puncak-puncak

Veff = Vpp/2 x 0,707

maka, Veff dari tegangan terukur adalah:

Veff = 40/2 x 0,707
Veff = 14,14 Volt


Rumus untuk menghitung daya:

Prms = (Veff)2/R             < Veff kuadrat dibagi R, R adalah impedansi speaker >

maka, daya yang terhitung adalah :

Prms = (14,14)2/R
Prms = 25 Watt


Satuan PMPO

Pada perhitunan PMPO menggunakan tegangan puncak yang terukur. Maka dengan tegangan yang diketahui dapat langsung dihitung berapa daya amplifier tersebut dengan menggunakan rumus:

Ppmpo = (Vpp)2/R        <Vpp kuadrat dibagi R, R adalah impedansi speaker>

maka, daya yang terhitung adalah:

Ppmpo = (40)2/8
Ppmpo = 200 Watt


Dari contoh diatas, kita mendapatkan dua hasil yang berbeda dalam perhitungan daya. Lalu, mana yang benar?? 

Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Perhitungan daya menggunakan satuan RMS atau PMPO itu sah-sah saja, asalkan menggunakan rumus dasar P = (V)2/R  ( V kuadrat / R). 

Dalam dunia teknik elektronika rumus yang dipakai untuk menghitung daya sebuah penguat adalah satuan yang menggunakan tegangan rata-rata (RMS). Sedangkan dalam hal lain, misalkan untuk dunia industri, mereka tidak hanya menggunakan satuan RMS untuk menghitung daya melainkan juga menggunakan satuan PMPO untuk memperlihatkan bahwa produk yang dibuat memiliki daya yang besar.

Inilah yang sering membuat kita salah presepsi saat ingin membeli tape kompo, atau amplifier ditoko elektronik. Karena biasanya produk yang dijual diberi lebel spesifikasi daya PMPO. Pelanggan yang tidak tahu akan mengira bahwa PMPO itu adalah daya yang sebenarya. Padahal dari contoh perhitungan diatas satuan PMPO dan RMS memiliki perbandingan 1:8.

Meskipun ada yang menjelaskan tidak ada nilai perbandingan yang mutlak, hal ini dikarenakan dalam perhitungan daya amplifier di setiap pabrikan menentukan standar yang berbeda-beda. Bahkan ada yang menguji menggunakan tegangan puncak tanpa memperhatikan faktor distori pada amplitudo gelombang puncak tegangan output.

Hitung daya (watt)Power Ampli 
kadang kita liat ada speaker aktif tulisannya 2000W PMPO

ada lagi yang 5000W PMPO

apa ngga bercanda tuh?

PMPO (Peak Music Power Output) adalah daya puncak yang diukur dalam periode tertentu (sekian milidetik misalnya)

dan biasanya dipakai dalam marketing saja

daya yang sebenarnya adalah daya RMS

terus bagaimana cara kita tahu?

daya RMS power amplifier pada dasarnya ditentukan oleh tegangan RMS sinyal dan hambatan beban (speaker)

rumus dasar P=(Vrms^2)/R (Vrms kuadrat dibagi R)

atau (Vpeak^2)/2R

untuk amplifier ideal Vpeak = V power supply

contoh 1:

abaikan parameter yang lain (class ampli, efisiensi, kemampuan IC/transistor,beban resistif murni)

misalnya kita punya ampli yang disupply dengan tegangan 0 dan +12V ( bukan simetris +V 0 dan -V )

sehingga maksimum V peak hanya 6V (jika menggunakan +12, 0, -12, maksimum peak = 12)

kemudian speaker yang dipakai 8 ohm. maka daya maksimal yang mungkin = 6^2/2×8 = 2,25 watt

seandainya speaker dipakai 4 ohm maka daya maksimumnya = 6^2/2×4 = 4,5W

inilah alasan kenapa impedansi speaker mobil biasanya hanya sekitar 4ohm, agar dengan tegangan yang sama bisa menghasilkan watt yang besar

contoh 2 : asumsi efisiensi amplifier 100%

anda punya amplifier OCL, blazer atau sejenisnya dengan trafo 5A murni, tegangan AC 32 CT 32 speaker 8 dan 4 ohm

berapa kira2 ya dayanya?

32 AC –> ~44,8 V DC biar gampang 45 aja ya

P(8ohm) = 45^2/2×8 = 126 watt

P(4ohm) = 45^2/2×4 = 253 watt

secara teori dengan tegangan +/- 45VDC beban 8 ohm daya maksimal yang bisa diperoleh 126 watt, 4 ohm 253 watt

tapi kita harus lihat lagi trafonya, hanya 5A. daya yang mampu dilewatkan trafo (asumsi effisiensi trafo 100%) = 45*5 = 225 watt

jadi untuk beban 4 ohm tidak bisa menghasilkan daya sampai 253 watt karena mentok di trafo

apakah cuma itu?

ada lagi yang jadi batasan, untuk transistor ada yang namanya SOA alias safe operating area, area aman transistor ngga mbleduk

misal yang dipakai TIP3055 dan TIP2955 dari MOSPEC, max 90W

di tegangan 45V arus maksimum yang boleh lewat TIP3055 hanya 2A (silahkan lihat datasheet, atau 45Vx2A = 90W

inga P= I kuadrat x R

dengan speaker 8 ohm arus ke beban =3,96 A

dengan speaker 4 ohm arus ke beban =7,95 A

jadi untuk mengasilkan daya 126W dengan aman anda harus memasang 2 pasang TIP, untuk 253W harus 4 pasang TIP

jika pakai sanken 2SC2922 P=200W di tegangan 45V SOA nya sekitar 4,4 A, berapa sanken yang diperlukan silahkan hitung sendiri

jika transistor bekerja diluar SOA maka akan mbleduk

jadi pada prinsip untuk menaikan power adalah dengan menaikan tegangan atau menurunkan beban, tentunya dengan komponen pendukung lainnya seperti trafo, paralelling transistor power dsb

karena saya melihat ada asumsi yang keliru dengan memperbanyak sanken (banyak orang menyebut merek, bukan transistor) maka akan menaikkan watt.

jika tegangan tidak ditambah dan beban tetap maka daya tidak akan naik, hanya akan membagi rata arus ke semua sanken, sehingga efeknya sanken lebih dingin dan ngga gampang jebol.

sumber : http://solfegio.com/forum/showthread.php?tid=15312

Wednesday, March 29, 2017


APEX BA1200























APEX BA1200
HARGARp 450.000
KeteranganAPEX BA1200 ini adalah power amplifier class ab
salah satu karya mile slavkovic dari serbia.
menggunakan 10 set transistor toshiba 1943-5200.
1 set untuk driver dan 9 set untuk transistor final.
suply max 70vac.
dilengkapi dengan vr dc ofset dan vr bias.
harga di atas untuk per kit/mono dan tidak termasuk heatsink/pendingin.
jika ingin lengkap dengan pendingin 550.000/kit mono(tinggal pakai).
pcb semifiber lengkap tataletak dan solder mask.
bukan pcb polosan.
Re= 0.33 5watt
saran buat perakit/konsumen agar mengganti resistor 10k/2watt yg ada di tengah
driver dengan 5watt.
KIT

POWER AMPLIFER APEX 






SKEMA KIT











Apex H900 Standart


Apex H900 Standart salah satu koleksi dari Mr Mile ini adalah termasuk kelas H yang sangat Populer dan sangat cocok untuk para pemula yang ingin belajar kelas H, dengan belajar step by step dari sini para pecinta audio DIYer akan bisa menganalisa perbedaan kelas AB dan tingkat kerumitan pada kelas H dengan adanya stepper regulator.

Apex H900 Double Voltage

Apex H900 Standart ada yang memakai double CT 45V 90V atau ada juga yang 55V 110V tergantung pada travo yang anda punya, Apex H900 adalah kelas H yang terkenal akan ke-efisienan pada daya dan akan memasukkan supply voltase sesuai dengan apa yang dibutuhkan saja sehingga sangat efisien dan hemat daya, so joss buat rumahan dan lapangan bukan.

Power Apex H900 Flat

Power Apex sangat efisien dan flat pada semua frequency sehingga kita bisa tempatkan apex ini dimana saja seperti yang kita mau, baik mid high, mid vocal, mid bass ataupun sub low tentunya walaupun sedikit rumit tapi kepuasan merakit kelas H akan terbayarkan ketika kita sudah mendengarkan hasil suaranya. Kit Driver Power Amplifier lapangan yang dirancang oleh Mr. Mile Slavkovic yang dapat menghasilkan output 900 Watt pada beban 4 ohm, dan ini sungguh luar biasa bisa untuk acara – acara indoor maupun even – even outdor.
Perbedaan Apex B500 standart dan Apex H900 standart tentu disamping voltase double dan pada b500 hanya single symetry saja, juga beda kelas satunya bekerja pada kelas AB dan satunya bekerja pada kelas H serta efisiensi daya pada keduanya juga berbeda.
Harga Apex H900 tentu saja sedikit lebih mahal dari kelas AB karena memang dari segi banyaknya komponen dan tingkat kerumitan yang lumayan bagi pemula, tapi tentu saja dengan pembiasaan lama – lama pasti biasa juga dan akan asyik sendiri atau akan ada seni tersendiri merakit kelas H.
Harga Apex H900 355rb dengan PCB terbuat dari viber (RF4) dan komponen kualitas OK

POWER AMPLIFER YIROSHI












Power Yiroshi

Skema kit 








Kit Driver Power Yiroshi

Power Yiroshi ya mungkin anda pernah dengar tentang kit ini, tapi cari kit yiroshi ini masih susah dipasaran karena mahalnya rakitan power yiroshi mungkin para pedagang elektronik enggan menjual kit yiroshi ini. Padahal kit ini bandel luar biasa dengan karakter mid bass dan sub low yang menonjol sehingga banyak yang senang dengan kit kloningan dari rangkaian power built up.

Karakter Power Yiroshi

Power Yiroshi merupakan satu satunya kit yang gampang diajak kerja berat dengan menerapkan tef pada driver transistor akhir maka jadilah sebuah kit dengan daya besar dan mampu load 4 Ohm dengan sempurna, angkat beban 18 inchi pun menjadi enteng, dan satu lagi yang menonjol pada kit ini adalah karakter low yang sangat kuat dan empuk bassnya.

Cloning Power Built Up

Power rakitan yang merupakan kloningan merk merk built up memang lagi trend sekarang dan itu sudah menjadi wajib bagi sound men untuk mengikuti dan menerapkan pada sound system mereka. Dan anda jangan pernah lupa bahwa driver yiroshi ini beda dengan apex b500 standart maupun apex b500tef yang karakternya cenderung flat bahkan menonjol di vocal sampai mid bass sehingga mengkoleksi satu power ini cukup untuk menggerakkan sub dan sebagai mid nya kita pakai apex.

Kwalitas Power Rakitan

Kwalitas Power rakitan sebetulnya tidak selalu jelek, pemilihan kualitas komponen baik resistor metal film dan elco yang berkualitas tinggi, capasitor dan semua komponen pendukung yang memadai tentu akan menghasilkan kualitas audio sound system yang tidak kalah dengan power built up minimum dibawahnya sedikit kualitasnya.
Semua kembali pada si perakit audio itu sendiri dan kualitas komponen yang dipakai tentunya untuk menentukan sebuah audio amplifier bisa dikatakan enak apa tidak. untuk pemesanan kit power yiroshi dan kit kit driver lainnya silahkan kontak kami.
Kami juga menyediakan kit driver type lainnya transistor final dan lainnya yang berhubungan dengan audio dan sound system. untuk lebih detil dan jelasnya bisa hubungi 081 5151 7 9797 bisa juga WA
gambar lengkap yiroshi dengan pcb transistor final

Sunday, February 5, 2017

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

contoh: 
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)
Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)

 








Wednesday, January 25, 2017

CARA SETTING JAM DIGITAL DINDING















Daftar Kode Kota TAUQOLY dan MAUQUTA

www.tauqolyabadi.com
KODE
NAMA KOTA
PROVINSI
001
SURABAYA
JAWA TIMUR
002
BANGKALAN
JAWA TIMUR
003
BANYUWANGI
JAWA TIMUR
004
BLITAR
JAWA TIMUR
005
BOJONEGORO
JAWA TIMUR
006
BONDOWOSO
JAWA TIMUR
007
GRESIK
JAWA TIMUR
008
JEMBER
JAWA TIMUR
009
JOMBANG
JAWA TIMUR
010
KEDIRI
JAWA TIMUR
011
KETAPANG(MADURA)
JAWA TIMUR
012
LAMONGAN
JAWA TIMUR
013
LUMAJANG
JAWA TIMUR
014
MADIUN
JAWA TIMUR
015
MAGETAN
JAWA TIMUR
016
MALANG
JAWA TIMUR
017
MOJOKERTO
JAWA TIMUR
018
NGANJUK
JAWA TIMUR
019
NGAWI
JAWA TIMUR
020
PACITAN
JAWA TIMUR
021
PAMEKASAN
JAWA TIMUR
022
PASURUAN
JAWA TIMUR
023
PONOROGO
JAWA TIMUR
024
PROBOLINGGO
JAWA TIMUR
025
SAMPANG
JAWA TIMUR
026
SIDOARJO
JAWA TIMUR
027
SITUBONDO
JAWA TIMUR
028
SUMENEP
JAWA TIMUR
029
TRENGGALEK
JAWA TIMUR
030
TUBAN
JAWA TIMUR
031
TULUNGAGUNG
JAWA TIMUR
032
JAKARTA
DKI JAKARTA
033
CILEGON
BANTEN
034
PANDEGLANG
BANTEN
035
RANGKAS BITUNG
BANTEN
036
SERANG
BANTEN
037
TANGERANG
BANTEN
038
BANDUNG
JAWA BARAT
039
BANJAR
JAWA BARAT
040
BEKASI
JAWA BARAT
041
BOGOR
JAWA BARAT
042
CIAMIS
JAWA BARAT
043
CIANJUR
JAWA BARAT
044
CIMAHI
JAWA BARAT
045
CIREBON
JAWA BARAT
046
DEPOK
JAWA BARAT
047
GARUT
JAWA BARAT
048
INDRAMAYU
JAWA BARAT
049
KARAWANG
JAWA BARAT
050
KUNINGAN
JAWA BARAT
051
MAJALENGKA
JAWA BARAT
052
PURWAKARTA
JAWA BARAT
053
SUBANG
JAWA BARAT
054
SUKABUMI
JAWA BARAT
055
SUMEDANG
JAWA BARAT
056
TASIKMALAYA
JAWA BARAT
057
BANJARNEGARA
JAWA TENGAH
058
BATANG
JAWA TENGAH
059
BLORA
JAWA TENGAH
060
BOYOLALI
JAWA TENGAH
061
BREBES
JAWA TENGAH
062
CILACAP
JAWA TENGAH
063
DEMAK
JAWA TENGAH
064
JEPARA
JAWA TENGAH
065
KARANGANYAR
JAWA TENGAH
066
KEBUMEN
JAWA TENGAH
067
KENDAL
JAWA TENGAH
068
KLATEN
JAWA TENGAH
069
KUDUS
JAWA TENGAH
070
MAGELANG
JAWA TENGAH
071
PATI
JAWA TENGAH
072
PEKALONGAN
JAWA TENGAH
073
PEMALANG
JAWA TENGAH
074
PURBALINGGA
JAWA TENGAH
075
PURWODADI
JAWA TENGAH
076
PURWOKERTO
JAWA TENGAH
077
PURWOREJO
JAWA TENGAH
078
REMBANG
JAWA TENGAH
079
SEMARANG
JAWA TENGAH
080
SRAGEN
JAWA TENGAH
081
SUKOHARJO
JAWA TENGAH
082
SOLO
JAWA TENGAH
083
TEGAL
JAWA TENGAH
084
TEMANGGUNG
JAWA TENGAH
085
WONOGIRI
JAWA TENGAH
086
WONOSOBO
JAWA TENGAH
087
BANTUL
DIY
088
SLEMAN
DIY
089
WATES(KULONPROGO)
DIY
090
WONOSARI
DIY
091
YOGYAKARTA
DIY
092
BANGLI
BALI
093
BULELENG
BALI
094
DENPASAR
BALI
095
GIANYAR
BALI
096
JEMBRANA
BALI
097
KARANGASEM
BALI
098
KLUNGKUNG
BALI
099
TABANAN
BALI
100
BIMA
NUSA TENGGARA BARAT
101
DOMPU
NUSA TENGGARA BARAT
102
MATARAM
NUSA TENGGARA BARAT
103
PRAYA
NUSA TENGGARA BARAT
104
SELONG
NUSA TENGGARA BARAT
105
SUMBAWA BESAR
NUSA TENGGARA BARAT
106
ATAMBUA
NUSA TENGGARA TIMUR
107
BAJAWA
NUSA TENGGARA TIMUR
108
ENDE
NUSA TENGGARA TIMUR
109
KALABAHI
NUSA TENGGARA TIMUR
110
KEJAMENANU
NUSA TENGGARA TIMUR
111
KUPANG
NUSA TENGGARA TIMUR
112
LARANTUKA
NUSA TENGGARA TIMUR
113
MAUMERE
NUSA TENGGARA TIMUR
114
RUTENG
NUSA TENGGARA TIMUR
115
WAIKABUBAK
NUSA TENGGARA TIMUR
116
WAINGAPU
NUSA TENGGARA TIMUR
117
KETAPANG (KALBAR)
KALIMANTAN BARAT
118
PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT
119
PUTUSSIBAU
KALIMANTAN BARAT
120
SAMBAS
KALIMANTAN BARAT
121
SANGGAU
KALIMANTAN BARAT
122
SINGKAWANG
KALIMANTAN BARAT
123
SINTANG
KALIMANTAN BARAT
124
BUNTOK
KALIMANTAN TENGAH
125
MUARA TEWEH
KALIMANTAN TENGAH
126
KUALAKAPUAS
KALIMANTAN TENGAH
127
PANGKALAN BUN
KALIMANTAN TENGAH
128
PALANGKARAYA
KALIMANTAN TENGAH
129
SAMPIT
KALIMANTAN TENGAH
130
AMUNTAI
KALIMANTAN SELATAN
131
BANJARBARU
KALIMANTAN SELATAN
132
BANJARMASIN
KALIMANTAN SELATAN
133
BARABAI
KALIMANTAN SELATAN
134
BATU LICIN
KALIMANTAN SELATAN
135
KANDANGAN
KALIMANTAN SELATAN
136
KOTA BARU
KALIMANTAN SELATAN
137
KOTA TANJUNG
KALIMANTAN SELATAN
138
MARABAHAN
KALIMANTAN SELATAN
139
MARTAPURA
KALIMANTAN SELATAN
140
PLEIHARI
KALIMANTAN SELATAN
141
RANTAU
KALIMANTAN SELATAN
142
BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR
143
BERRAU
KALIMANTAN TIMUR
144
BONTANG
KALIMANTAN TIMUR
145
KUTAI
KALIMANTAN TIMUR
146
MALINAU
KALIMANTAN TIMUR
147
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
148
TANAH GROGOT
KALIMANTAN TIMUR
149
TANJUNG SELOR
KALIMANTAN TIMUR
150
TARAKAN
KALIMANTAN TIMUR
151
TENGGARONG
KALIMANTAN TIMUR
152
KOTAMOBAGU
SULAWESI UTARA
153
MANADO
SULAWESI UTARA
154
TAHUNA
SULAWESI UTARA
155
GORONTALO
GORONTALO
156
TILAMUTA
GORONTALO
157
LUWUK
SULAWESI TENGAH
158
PALU
SULAWESI TENGAH
159
POSO
SULAWESI TENGAH
160
TOLI-TOLI BAAI
SULAWESI TENGAH
161
BAU-BAU
SULAWESI TENGGARA
162
KENDARI
SULAWESI TENGGARA
163
KOLAKA
SULAWESI TENGGARA
164
BANTAENG
SULAWESI SELATAN
165
BARRU
SULAWESI SELATAN
166
BULUKUMBA
SULAWESI SELATAN
167
ENREKANG
SULAWESI SELATAN
168
JENEPONTO
SULAWESI SELATAN
169
MAKALE
SULAWESI SELATAN
170
MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
171
MAROS
SULAWESI SELATAN
172
PALOPO
SULAWESI SELATAN
173
PANGKAJENE
SULAWESI SELATAN
174
PARE-PARE
SULAWESI SELATAN
175
PINRANG
SULAWESI SELATAN
176
SELAYAR
SULAWESI SELATAN
177
SENGKANG
SULAWESI SELATAN
178
SIDENRENG
SULAWESI SELATAN
179
SINJAI
SULAWESI SELATAN
180
SUNGAMINASA
SULAWESI SELATAN
181
TAKALAR
SULAWESI SELATAN
182
WATAMPONE
SULAWESI SELATAN
183
WATANSOPPENG
SULAWESI SELATAN
184
MAJENE
SULAWESI BARAT
185
MAMUJU
SULAWESI BARAT
186
POLEWALI
SULAWESI BARAT
187
AMBON
MALUKU
188
DOBO
MALUKU
189
TUAL
MALUKU
190
HALMAHERA/LABUHA
MALUKU UTARA
191
TERNATE
MALUKU UTARA
192
FAK-FAK
PAPUA BARAT
193
MANOKWARI
PAPUA BARAT
194
SORONG
PAPUA BARAT
195
BIAK
PAPUA TENGAH
196
NABIRE
PAPUA TENGAH
197
JAYAPURA
PAPUA TENGAH
198
MERAUKE
PAPUA TENGAH
199
WAMENA
PAPUA TENGAH
200
BANDA ACEH
NAD
201
BIREUN
NAD
202
BLANGKAJEREN
NAD
203
KUTACANE
NAD
204
LANGSA
NAD
205
LHOKSEUMAWE
NAD
206
MEULABOH
NAD
207
SIGLI
NAD
208
TAKENGON
NAD
209
BALIGE
SUMATRA UTARA
210
BINJAI
SUMATRA UTARA
211
KABANJAHE
SUMATRA UTARA
212
MEDAN
SUMATRA UTARA
213
PADANG SIDEMPUAN
SUMATRA UTARA
214
RANTAU PRAPAT
SUMATRA UTARA
215
TEBING TINGGI
SUMATRA UTARA
216
BATUSANGKAR
SUMATRA BARAT
217
BUKITTINGGI
SUMATRA BARAT
218
LUBUK SIKAPING
SUMATRA BARAT
219
PADANG PANJANG
SUMATRA BARAT
220
PADANG
SUMATRA BARAT
221
PAYAKUMBUH
SUMATRA BARAT
222
SWLUNTO/SIJUNJUNG
SUMATRA BARAT
223
SOLOK
SUMATRA BARAT
224
BENGKALIS
RIAU
225
RENGAT
RIAU
226
PEKAN BARU
RIAU
227
BATAM
KEPULAUAN RIAU
228
TANJUNG PINANG
KEPULAUAN RIAU
229
BANGKA
JAMBI
230
JAMBI
JAMBI
231
KUALATUNGKAL
JAMBI
232
SUNGAI PENUH/BANGKO
JAMBI
233
BATURAJA
SUMATRA SELATAN
234
LAHAT
SUMATRA SELATAN
235
LUBUK LINGGAU
SUMATRA SELATAN
236
MARTAPURA SUMSEL
SUMATRA SELATAN
237
MUARA ENIM
SUMATRA SELATAN
238
PALEMBANG
SUMATRA SELATAN
239
SEKAYU
SUMATRA SELATAN
240
BANGKA
BANGKA BELITUNG
241
PANGKAL PINANG
BANGKA BELITUNG
242
BENGKULU
BENGKULU
243
CURUP
BENGKULU
244
MUKO-MUKO
BENGKULU
245
BANDAR LAMPUNG
LAMPUNG
246
METRO/TLK BETUNG
LAMPUNG
247
SUKADANA
LAMPUNG
248
KUALA LUMPUR
LUAR NEGERI
249
SINGAPORE
LUAR NEGERI
250
BDR SRIBEGAWAN
LUAR NEGERI
251
DILLI
LUAR NEGERI
252
BANGKOK
LUAR NEGERI
253
SYDNEY
LUAR NEGERI
254
MAKKAH
LUAR NEGERI
255
MADINAH
LUAR NEGERI
256
SALATIGA
PROPINSI JAWA TENGAH
257
DAYA BLANGPIDIE
PROPINSI ACEH
258
JANTHO
PROPINSI ACEH
259
CALANG
PROPINSI ACEH
260
TAPAK TUAN
PROPINSI ACEH
261
SINGKIL MAKMUR
PROPINSI ACEH
262
KARANG BARU
PROPINSI ACEH
263
IDI RAYEUK
PROPINSI ACEH
264
LHOKSUKON
PROPINSI ACEH
265
SIMPANG TIGA REDELONG
PROPPINSI ACEH
266
SUKA MAKMUE
PROPINSI ACEH
267
MEUREUDU
PROPINSI ACEH
268
SINABANG
PROPINSI ACEH
269
SABANG
PROPINSI ACEH
270
SUBULUSSALAM
PROPINSI ACEH
271
KISARAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
272
LIMAPULUH
PROPINSI SUMATRA UTARA
273
SIDIKALANG
PROPINSI SUMATRA UTARA
274
LUBUK PAKAM
PROPINSI SUMATRA UTARA
275
DOLOK SANGGUL
PROPINSI SUMATRA UTARA
276
PINANG
PROPINSI SUMATRA UTARA
277
KANOPAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
278
STABAT
PROPINSI SUMATRA UTARA
279
PANYABUNGAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
280
GUNUNG SITOLI
PROPINSI SUMATRA UTARA
281
LAHOMI
PROPINSI SUMATRA UTARA
282
TELUK DALA
PROPINSI SUMATRA UTARA
283
LOTU
PROPINSI SUMATRA UTARA
284
SIBUHUAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
285
GUNUNG TUA
PROPINSI SUMATRA UTARA
286
SALAK
PROPINSI SUMATRA UTARA
287
PANGURURAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
288
RAMPAH
PROPINSI SUMATRA UTARA
289
RAYA
PROPINSI SUMATRA UTARA
290
SIPIROK
PROPINSI SUMATRA UTARA
291
PANDAN
PROPINSI SUMATRA UTARA
292
TARUTUNG
PROPINSI SUMATRA UTARA
293
GUNUNGSITOLI
PROPINSI SUMATRA UTARA
294
PEMATANGSIANTAR
PROPINSI SUMATRA UTARA
295
SIBOLGA
PROPINSI SUMATRA UTARA
296
TANJUNGBALAI
PROPINSI SUMATRA UTARA
297
LUBUK BASUNG
SUMATRA BARAT
298
PULAU PUNJUNG
SUMATRA BARAT
299
TUAPEJAT
SUMATRA BARAT
300
SARILAMAK
SUMATRA BARAT
301
PARIT MALINTANG
SUMATRA BARAT
302
SIMPANG EMPAT
SUMATRA BARAT
303
PAINAN
SUMATRA BARAT
304
MUARO SIJUNJUNG
SUMATRA BARAT
305
AROSUKA
SUMATRA BARAT
306
PADANG ARO
SUMATRA BARAT
307
JAMBI
SUMATRA BARAT
308
MUARA BULIAN
SUMATRA BARAT
309
BUNGO
SUMATRA BARAT
310
MUARA SABAK
SUMATRA BARAT
311
TEBO
SUMATRA BARAT
312
SAROLANGUN
SUMATRA BARAT
313
SIULAK
SUMATRA BARAT
314
PANGKALAN BALAI
SUMATRA SELATAN
315
TEBING TINGGI
SUMATRA SELATAN
316
MUTIARA BELETI
SUMATRA SELATAN
317
INDRA LAYA
SUMATRA SELATAN
318
KAYU AGUNG
SUMATRA SELATAN
319
MAURADUA
SUMATRA SELATAN
320
TULANG UBI
SUMATRA SELATAN
321
PAGAR ALAM
SUMATRA SELATAN
322
PRABUMULI
SUMATRA SELATAN
323
MA
BENGKULU
324
KARANG TINGGI
BENGKULU
325
ARGA MAKMUR
BENGKULU
326
BINTUHAN
BENGKULU
327
KEPAHIAN
BENGKULU
328
MUARA AMAN
BENGKULU
329
TAIS
BENGKULU
330
BENGKULU
BENGKULU
331
LIWA
LAMPUNG
332
KALIANDA
LAMPUNG
333
GUNUNGSUGIH
LAMPUNG
334
KOTABUMI
LAMPUNG
335
SIDOMULYO
LAMPUNG
336
GEDONGTATAN
LAMPUNG
337
PRINGSEWU
LAMPUNG
338
KOTAAGUNG
LAMPUNG
339
MENGGALA
LAMPUNG
340
PANARAGAN JAYA
LAMPUNG
341
BLAMBANGANUMPU
LAMPUNG
342
SUNGAI LIAT
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
343
MENTOK
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
344
TOBOALI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
345
KOBA
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
346
TANJUNG PANDAN
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
347
MANGGAR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
348
DUMAI
RIAU
349
HILIR TEMBIHAN
RIAU
350
BANGKINANG
RIAU
351
TALUK KUANTAN
RIAU
352
PANGKALAN KERINCI
RIAU
353
BAGAN SIAPI-API
RIAU
354
PASIR PENGARAIAN
RIAU
355
SIAK SRI INDRAPURA
RIAU
356
SELATPANJANG
RIAU
357
BANDAR SERI BENTAN
KEPULAUAN RIAU
358
TANJUNG BALAI KARIMUN
KEPULAUAN RIAU
359
ANAMBAS  TEREMPA
KEPULAUAN RIAU
360
DAIK
KEPULAUAN RIAU
361
RANAI
KEPULAUAN RIAU
362
SERIBU  PULAU PRAMUKA
JAKARTA
363
KEBON JERUK
JAKARTA
364
MENTENG
JAKARTA
365
KEBAYORAN BARU
JAKARTA
366
JATINEGARA
JAKARTA
367
KOJA
JAKARTA
368
CIRUAS
BANTEN
369
TIGARAKSA
BANTEN
370
CIPUTAT
BANTEN
371
BANDUNG   SOREANG
JAWA BARAT
372
BARAT  NGAMPRAH
JAWA BARAT
373
CIBINONG
JAWA BARAT
374
SUMBER
JAWA BARAT
375
PARIGI
JAWA BARAT
376
PELABUHANRATU
JAWA BARAT
377
SINGAPARNA
JAWA BARAT
378
CIKARANG
JAWABARAT
379
KAJEN
JAWA TENGAH
380
UNGARAN
JAWA TENGAH
381
SLAWI
JAWA TENGAH
382
BATU
JAWA TIMUR
383
KANIGORO
JAWA TIMUR
384
PARE
JAWA TIMUR
385
CARUBAN
JAWA TIMUR
386
KEPANJEN
JAWA TIMUR
387
MOJOKERTO  MOJOSARI
JAWA TIMUR
388
PROBOLINGGO  KRAKSAAN
JAWA TIMUR
389
BAWEAN
JAWA TIMUR
390
KANGEAN
JAWA TIMUR
391
BADUNG
BALI
392
SINGARAJA
BALI
393
RABA
NUSA TENGGARA BARAT
394
GERUNG
NUSA TENGGARA BARAT
395
SELONG
NUSA TENGGARA BARAT
396
TANJUNG
NUSA TENGGARA BARAT
397
TALIWANG
NUSA TENGGARA BARAT
398
OELAMAS
NUSA TENGGARA TIMUR
399
LEWOLEBA
NUSA TENGGARA TIMUR
400
BETUN
NUSA TENGGARA TIMUR
401
LABUAN BAJO
NUSA TENGGARA TIMUR
402
BORONG
NUSA TENGGARA TIMUR
403
MBAY
NUSA TENGGARA TIMUR
404
BAA
NUSA TENGGARA TIMUR
405
SEBA
NUSA TENGGARA TIMUR
406
TAMBOLAKA
NUSA TENGGARA TIMUR
407
WAIBAKUL
NUSA TENGGARA TIMUR
408
SOE
NUSA TENGGARA TIMUR
409
BENGKAYANG
KALIMATAN BARAT
410
SUKADANA
KALIMATAN BARAT
411
SUNGAI RAYA
KALIMATAN BARAT
412
NGABANG
KALIMATAN BARAT
413
NANGA PINOH
KALIMATAN BARAT
414
MEMPAWAH
KALIMATAN BARAT
415
SEKADAU
KALIMATAN BARAT
416
BATANG TARANG
KALIMATAN BARAT
417
TAMIANG LAYANG
KALIMANTAN TENGAH
418
KUALA KURUN
KALIMANTAN TENGAH
419
KASONGAN
KALIMANTAN TENGAH
420
NANGA BULIK
KALIMANTAN TENGAH
421
PURUKCAHU
KALIMANTAN TENGAH
422
PULANG PISAU
KALIMANTAN TENGAH
423
SUKAMARA
KALIMANTAN TENGAH
424
KUALA PEMBUANG
KALIMANTAN TENGAH
425
PARINGIN
KALIMANTAN SELATAN
426
NEGARA  KALIMANTAN SEL
KALIMANTAN SELATAN
427
TANJUNGREDE
KALIMANTAN TIMUR
428
SENDAWAR
KALIMANTAN TIMUR
429
SANGATTA
KALIMANTAN TIMUR
430
BATU BULAN
KALIMANTAN TIMUR
431
GROGOT
KALIMANTAN TIMUR
432
PENAJAM
KALIMANTAN TIMUR
433
NUNUKAN
KALIMANTAN TIMUR
434
TIDENG PALE
KALIMANTAN TIMUR
435
KOTAMOBAGU
SULAWESI UTARA
436
BOLAANG UKI
SULAWESI UTARA
437
TUTUYAN
SULAWESI UTARA
438
BOROKO
SULAWESI UTARA
439
ONDONG SIAU
SULAWESI UTARA
440
MELONGUANE
SULAWESI UTARA
441
TONDANO
SULAWESI UTARA
442
AMURANG
SULAWESI UTARA
443
RATAHAN
SULAWESI UTARA
444
AIRMADIDI
SULAWESI UTARA
445
BITUNG -
SULAWESI UTARA
446
TOMOHON
SULAWESI UTARA
447
SUWAWA
GORONTALO
448
KWANDANG
GORONTALO
449
MARISA
GORONTALO
450
LIMBOTO
GORONTALO
451
KEPULAUAN   SALAKAN
SULAWESI TENGAH
452
BANGGAI
SULAWESI TENGAH
453
BUOL
SULAWESI TENGAH
454
DONGGALA
SULAWESI TENGAH
455
BUNGKU
SULAWESI TENGAH
456
KOLONODALE
SULAWESI TENGAH
457
PARIGI
SULAWESI TENGAH
458
BIROMARU
SULAWESI TENGAH
459
AMPANA
SULAWESI TENGAH
460
RUMBIA
SULAWESI TENGGARA
461
PASARWAJO
SULAWESI TENGGARA
462
BURANGA
SULAWESI TENGGARA
463
TIRAWUTA
SULAWESI TENGGARA
464
LASUSUA
SULAWESI TENGGARA
465
UNAAHA
SULAWESI TENGGARA
466
LANGARA
SULAWESI TENGGARA
467
ANDOLO
SULAWESI TENGGARA
468
WANGGUDU
SULAWESI TENGGARA
469
RAHA
SULAWESI TENGGARA
470
WANGI-WANGI
SULAWESI TENGGARA
471
SELAYAR BENTENG
SULAWESI SELATAN
472
BELOPA
SULAWESI SELATAN
473
MALILI
SULAWESI SELATAN
474
MASAMBA
SULAWESI SELATAN
475
TURIKALE
SULAWESI SELATAN
476
WATAN  SOPPENG
SULAWESI SELATAN
477
PATTALASSANG
SULAWESI SELATAN
478
RANTEPAO
SULAWESI SELATAN
479
MAMASA
SULAWESI BARAT
480
TOBADA
SULAWESI BARAT
481
PASANGKAYU
SULAWESI BARAT
482
NAMLEA
MALUKU
483
NAMROLE
MALUKU
484
TIAKUR
MALUKU
485
MASOHI
MALUKU
486
LANGGUR
MALUKU
487
SAUMLAKI
MALUKU
488
PIRU
MALUKU
489
BULA
MALUKU
490
JAILOLO
MALUKU UTARA
491
WEDA
MALUKU UTARA
492
TOBELO
MALUKU UTARA
493
LABUHA
MALUKU UTARA
494
SANANA
MALUKU UTARA
495
MABA
MALUKU UTARA
496
DARUBA
MALUKU UTARA
497
BOBONG
MALUKU UTARA
498
SOASIU
MALUKU UTARA
499
SOASIU
MALUKU UTARA
500
KAIMANA
PAPUA BARAT
501
RANSIKI
PAPUA BARAT
502
KUMURKEK
PAPUA BARAT
503
ANGGI
PAPUA BARAT
504
WAISAUI
PAPUA BARAT
505
AIMAS
PAPUA BARAT
506
TEMINABUAN
PAPUA BARAT
507
FEF
PAPUA BARAT
508
BINTUNI
PAPUA BARAT
509
RASIEI
PAPUA BARAT
510
SENTANI
PAPUA BARAT
511
PANIAI
PAPUA BARAT
512
AGATS
PAPUA
513
TANAH MERAH
PAPUA
514
TIGI
PAPUA
515
KIGAMANI
PAPUA
516
SUGAPA
PAPUA
517
SENTANI
PAPUA
518
WARIS
PAPUA
519
SERUI
PAPUA
520
TIOM
PAPUA
521
BURMESO
PAPUA
522
KOBAKMA
PAPUA
523
KEPI
PAPUA
524
TIMIKA
PAPUA
525
KENYAM
PAPUA
526
ENAROTALI
PAPUA
527
BINTANG  OKSIBIL
PAPUA
528
ILAGA
PAPUA
529
KOTAMULIA
PAPUA
530
SARM
PAPUA
531
SORENDIWERI
PAPUA
532
KARUBAGA
PAPUA
533
BOTAWA
PAPUA
534
SUMOHAI
PAPUA
535
ELELIM
PAPUA

KETERANGAN : UNTUK DAERAH YANG BELUM TERDAFTAR BERIKUT LANGKAH-LANGKAHNYA :1. BUKA 
www.google.com/earth/ ATAU www.google.com/maps , KEMUDIAN CARI TITIK KOORDINAT (DIRECTIONS) DAERAH YANG BELUM TERDAFTAR.2. MASUKKAN TITIK KOORDINAT (BUJUR DAN LINTANG) BESERTA SELISIH GMT, YANG SUDAH DIPEROLEH TERSEBUT KE DALAM KOLOM PADA PRODUK tauQoly  untuk setting kota silakan klik www.tauqolyabadi.com