Line array system banyak sekali dipakai oleh sound rental company karena 2 keuntungan utama yang dapat dipetik dari sebuah line array:
- Mempunyai coverage angle yang spesifik, jadi suara dapat diarahkan dan diprediksi dengan lebih baik.
- Pada jarak tertentu, suara tidak mengikuti hukum “inverse square law”, yg biasanya adalah pengurangan sebanyak 6 desibel setiap jarak dikalikan dua.
Line array, sekali lagi pada batas jarak tertentu, hanya akan berkurang sebanyak 3 desibel per doubling of the distance. Karena banyak dipakai di event2 komersial, maka ada anggapan bahwa line array adalah sistem speaker terbaik yang dapat diaplikasikan dimana saja dan kapan saja.
Untuk sebuah sistem supaya dapat dikategorikan sebagai sebuah line array, bukan bergantung dengan bentuknya saja yang memanjang. Tetapi ada hukum2 yang harus dipatuhi. Banyak pabrikan line array yang karena trend pasar, mengeluarkan line array asal asalan
Untuk sebuah sound system supaya dapat bekerja dengan baik di sebuah ruangan, banyak hal2 yang harus diperhatikan sebelum menentukan sistem speaker mana yang cocok (system design principle). Ada 2 buah system loudspeaker: line array system dan apa yang biasa disebut Point and source system.
Bentuk ruangan sangat menentukan system mana yang cocok. Contohnya adalah: Line array mempunyai horizontal coverage yang fixed, jadi agak kurang cocok kalau misalkan ruangan itu melebar. Jika ruangan mempunyai panjang yang pendek , akan terjadi reflection yang cukup dominan kearah panggung.
Banyak saya melihat implementasi line array yg salah dimana utk sebuah ruangan yang melebar, line array di tempatkan di extreme kiri dan kanan. Ini kebanyakan dikarenakan orang-orang tidak memahami limitasi, atau keuntungan line array tersebut dan masih mengacu kepada system conventional point and source. Kalau line array ditempatkan di extreme kiri kanan, yang terjadi adalah lubang di tengah-tengah dimana coverage tidak menjadi rata.
Line array yang benar pengimplementasiannya, akan memberikan berbagai keuntungan yang bermanfaat. Tetapi, tetap harus mendahulukan faktor2 akustik yg mendukung. Seperti yang saya sebutkan diatas: Slap back kearah panggung adalah masalah yang sangat umum untuk system line array. Jadi harus disiapkan akustik treatment untuk phenomena ini.
Line array adalah soal pattern control, dan untuk mendapatkan tight pattern control dibutuhkan height atau panjang vertical line. Jadi semakin panjang line array tersebut, semakin tight pattern control yang didapatkan. Makanya pabrikan line array selalu merekomendasikan bahwa line array yg benar implementasinya adalah line array yang paling sedikit mempunyai panjang/ height minimal 4 box. Line array yang benar2 line array, kadang harganya juga mahal
Saya tidak pro maupun kontra dalam masalah line array. Yang mau saya tekankan adalah, semoga interior designer mengerti system principle dasar yang perlu dijalani sebelum menentukan sistem speaker mana yang paling cocok untuk venue tersebut. Setiap system mempunyai kelemahan dan juga kelebihan.
Kalau masalah out of date, loudspeaker adalah merupakan teknologi lama. Sampai sekarang, sangat sedikit perubahan yang terjadi untuk sebuah sound system. Line array pun bukan merupakan sebuah teknologi baru, hanya karena trend saja sekarang menjadi seperti ini. Yang bisa menjadi out of date adalah antara teknologi analog dan teknologi digital untuk misalkan perangkat mixer. Sudah bukan rahasia lagi bahwa, mixer akan semakin digital.
Masalah bagus atau tidak, itu juga sangat subjektif. Tapi memang suara bagus itu sangat bergantung dengan pengalaman, pengetahuan, dan pengimplementasian yang benar.
PRINSIP DASAR SOUND REINFORCEMENT